Muara Nauli
Muara Nauli, suatu kota kecamatan di sebelah Selatan Danau
Toba, tepatnya Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi
Sumatera Utara. Daerah ini kaya akan pemandangan alam yang menakjubkan,
untaian pegunungan Bukit Barisan merupakan dindingnya dan hentangan Danau Toba menjadi halamannya dengan Pulau Sibandang yang bertengger cukup anggun.
Untuk mencapai daerah ini tidaklah sulit, angkutan darat secara rutin
ada dari Medan, Pematang Siantar, Prapat dan kota-kota lain
disekitarnya. Dari Medan ditempuh dengan perjalanan 6-7 jam dengan
melewati Pematang Siantar, Prapat dan Balige. Dengan menyewa kapal di
Danau Toba dapat juga ditempuh bahkan lebih mengasyikkan sambil
mengelilingi danau tersebut. Dengan angkutan udara sudah ada Susi Air
dari Polonia Medan ke Bandara Silangit yang merupakan satu pintu masuk
menuju Muara Nauli dan mungkin dalam waktu dekat akan disusul dengan
Riau Airlines (RAL).
Setelah memasuki daerah Silangit menuju Muara
Nauli, alangkah baiknya kalau singgah dulu di Sipinsur dan Huta Ginjang.
Pemandangan dari Sipinsur cukup mengagumkan, demikian juga dari Huta
Ginjang yang pada tahun 2008 merupakan tempat diadakannya event bertaraf
olah raga dirgantara gantole bertaraf nasional.
Muara Nauli,
penduduknya adalah suku Batak Toba yang bermarga Simatupang (Togatorop,
Sianturi dan Siburian), Siregar dan Aritonang (Simare-mare, Raja Guk-guk
dan Ompu Sunggu). Marga-marga inilah yang merupakan penduduk asli
daerah tersebut, namun sesuai perkembangan zaman, marga-marga lain dari
suku Batak sudah ada juga disana bahkan dari suku lain.
Mata
pencaharian penduduknya pada umumnya adalah petani. Kita dapat lihat
indahnya pematang-pematang sawah pada musim tanam dan musim panen, yang
merupakan sawah olahan penduduk setempat. Panduduknya cukup ramah
terhadap pendatang.
Di Muara Nauli sudah tersedia Hotel berbintang
tiga (Hotel Sentosa) dan Hotel Muara Nauli. Apabila ingin mengelilingi
Danau Toba sekitar Muara Nauli dapat menyewa speed boat yang disediakan
kedua hotel tersebut. Sungguh mengasyikkan !.
Jalur lain yang dapat
ditempuh adalah dari Dolok Sanggul turun ke Bakara (asal Raja Sisinga
Mangaraja XII) dan terus ke Huta Lontung (asal Letjen TNI (P) Sahala
Rajaguk-guk/alm), namun bagi yang belum pernah lewat daerah ini dengan
membawa kendaraan sendiri dianjurkan untuk tidak melewati daerah ini
karena jalannya banyak belokan tajam dan curam, tapi bagi yang suka
tantangan…inilah tempatnya.
Apabila kita melewati Silangit,
sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang indah.
Ditempat-tempat tertentu sudah disediakan tempat berteduh sambil
menikmati pemandangan alam, tapi jangan lupa bawa bekal sebelumnya
karena ditempat-tempat berteduh tersebut jauh dari warung untuk membeli
makanan atau minuman ringan.
Lebih asyik lagi mengunjungi daerah ini
pada saat musim mangga (mangga muara) yang buahnya kecil tapi sangat
manis, kira-kira bulan Juli dan Desember setiap tahunnya. Horas !
Sumber:
http://estonhasiant.wordpress.com/2008/11/13/muara-nauli/tanomuaranaulimalungunaudiho.blogspot.com ( Foto : Bactiar Situmorang/ Monang Naipospos/Budianto Sianturi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar